Pada tanggal 26 Maret para anggota Parlemen Eropa, telah mengadopsi Pedoman Hak Cipta di Internet, dalam pemungutan suara dalam pleno dengan 348 suara mendukung, 274 menolak dan 36 abstain.
ΑKeputusan ini, seperti yang diharapkan, memicu reaksi keras di seluruh komunitas Internet, dan tindakan pencegahan pertama dari halaman yang berbasis di negara-negara di luar Uni Eropa perlahan mulai muncul.
Salah satu bentuk reaksi yang paling serius adalah memblokir akses ke konten halaman ketika seorang warga negara Eropa (UE) mencoba mengunjungi beberapa halaman di luar Uni Eropa.
Contoh tipikal adalah majalah India Times, di mana dia telah mengaktifkan Kunci Wilayah di halamannya, memblokir akses ketika seseorang memiliki alamat (IP) dari Eropa (EU).
Satu-satunya cara sekarang bagi seseorang untuk dapat mengakses konten halaman-halaman ini lagi adalah melalui VPN, yaitu untuk mendapatkan IP dari negara lain yang bukan milik negara - anggota Uni Eropa.
Singkatnya, sebuah "perang" telah dimulai terhadap keputusan yang diambil oleh Parlemen Eropa ini, dan tentunya reaksi semacam ini secara bertahap akan menyebar ke banyak halaman lain yang sampai beberapa hari yang lalu dapat diakses oleh kita semua.
Akhirnya, dari apa yang tampak sebagai Internet sebagai ruang untuk aliran bebas ide dan informasi, secara bertahap berubah menjadi Zona informasi yang terkendali, dan ini dapat dianggap sebagai perkembangan positif.
[the_ad_group id = ”966 ″]